Pengaruh dan Dampak Positif Pemangkasan (Pruning/Wiwil) Pada Tanaman
blog

Pengaruh dan Dampak Positif Pemangkasan (Pruning/Wiwil) Pada Tanaman

Pengaruh dan Dampak Positif Pemangkasan (Pruning/Wiwil) Pada TanamanPemangkasan pada tanaman menjadi salah satu aspek terpenting dalam budidaya tanaman, selain mempermudah dalam proses perawatan, pemangkasan juga dapat bermanfaat untuk mempengaruhi perkembangan dan pertumbuha si tanaman itu sendiri.

Pemangkasan yang dikenal dengan pruning atau wiwil dapat dilakukan dengan cara memangkas cabang – cabang tanaman sehingga hanya meninggalkan satu cabang yang dia anggap sebagai cabang utama, hal ini dilakukan dengan harapan tidak ada terjadi perebutan nutrisi oleh masing – masing cabang.

 

Selain itu, diharapkan juga buah yang dihasilkan nanti memiliki kualitas bagus ketika dipanen.

Berikut ini beberapa pengaruh dari pemangkasan pada tanaman :

  1. Mencegah terjadi iklim mikro

Iklim mikro adalah tempat berkembang biaknya para hama dan penyakit pada cabang – cabang tanaman yang rimbun.

Proses pemangkasan ini diharapkan mampu mencegah terjadinya serangan hama dan penyakit yang dapat mempengaruhi tanaman, mengingat ketika sebuah tanaman berada pada lingkungan yang bersih tidak lembab dapat menekan pertumbuhan organisme pengganggu seperti hama dan jamur, apalagi mereka anti dengan lingkungan yang memiliki sirkulasi udara bersih dan sinar matahari dapat menjangkaunya.

  1. Efisien dan efektif dalam penggunaan sarana produksi

Melakukan pemangkasan pada cabang tanaman juga dapat menghemat penggunaan pupuk dan obat pada tanaman atau bisa kita sebut dengan lebih efisien.

Selain itu proses pemangkasan juga dapat lebih efektif atau tepat sasaran, sehingga ketika pemberian pupuk atau obat pada tanaman akan langsung terdistribusikan pada bagian tanaman yang penting dan dapat menjadikan tanaman lebih produktif.

  1. Mempercepat proses pembungaan dan pembuahan

Saat anda melakukan pemangkasan maka secara otomatis cabang tidak akan tumbuh secara terus – menerus, pucuk pada batang yang di pangkas akan menghentikan proses dominasi apikal dan di saat bersamaan mampu merangsang tunas baru untuk tumbuh dan menghasilkan bakal bunga.

Kondisi inilah yang menjadikan nutrisi pada tanaman dimanfaatkan untuk pembentukan bunga dan buah.

Proses pemangkasan cabang – cabang pohon alangkah baiknya jika dilakukan pada dahan atau ranting yang sakit seperti terserang virus atau jamur, karena jika hal ini tidak dilakukan dikhawarkan akan menyebar ke dahan atau pohon lainnya sehingga menjadikan si tanaman rusak.

Pemangkasan terbagi menjadi 2 jika di proses berdasarkan waktu dan tujuan dari pemangkasan, yaitu pemangkasan pada saat memasuki fase generatif dan pemangkasan pada saat memasuki fase geeratif.

Proses pemangkasan dapat dilakukan ketika memasuki fase generatif ketika buah pertama di panen.

Hal ini bertujuan untuk meremajakan tanaman, sehingga bisa menghasilkan bunga baru dan buah yang dapat dipanen untuk kedua kalinya.

Proses ini juga dapat dilakukan secara terus menerus setelah panen, dengan catatan kondisi si tanaman masih produktif dan dalam kondisis sehat.

Proses pemangkasan ini juga dapat dilakukan saat memasuki fase vegetatif. Sebuah fase tanaman ketika mengalami pertumbuhan hingga menjelang masanya berbunga.

Tujuan dari pemangkasan ini adala untuk membentuk cabang yang nantinya akan dipelihara buahnya, sehingga para buah akan memiliki kualitas yang baik.

Pemangkasan pada umumnya di lakukan pada perkebunan apel dan jeruk, namun sekarang ini banyak di temua pemangkasan pada tanaman horti berkambium, seperti cabai dan tomat.

Anda juga dapat mempraktekkan pada tanaman tabulapot yang belum berbuah di sekiar rumah anda, namun juga perhatikan juga masalah pupuk dan pengairan agar tanaman mampu berbuah dengan hasil yang berkualitas.