Faktor-faktor yang Mempengaruhi Respirasi pada Tanaman
blog

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Respirasi pada Tanaman

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Respirasi pada TanamanRespirasi pada tanaman merupakan proses penguraian bahan makanan menjadi energi.

Pada tanaman, proses respirasi memerlukan cahaya matahari, air dan juga karbon dioksida yang kemudian diolah menjadi glukosa yang berfungsi sebagai sumber energi pada tanaman serta oksigen yang berguna bagi sekitarnya.

Proses respirasi sendiri terjadi di hampir semua bagian tanaman, namun lebih ditekankan pada ujung akar, ujung batang, kuncup bunga serta daun.

Di siang hari, proses fotosintesis pada tanaman bekerja sepuluh kali lebih besar dibandingkan proses respirasi.

Hal ini menyebabkan seluruh karbon dioksida yang telah dihasilkan oleh respirasi hewan maupun manusia akan digunakan atau dipakai sebagai proses fotosintesis.

Respirasi pada tanaman sendiri ternyata juga memakai sebagian oksigen yang dihasilkan dari proses fotosintesis, kemudian sisanya akan dilepaskan melalui daun pada tanaman.

Reaksi penguraian glukosa menjadi air, karbon dioksida dan energi akan melalui tiga tahapan yaitu tahapan glikolisis, daur Krebs dan transport electron respirasi.

Tahapan Glikolisis

Tahap ini adalah tahap dimana glukosa berubah menjadi dua buah molekul asam piruvat, dua buah molekul NADH yang berfungsi sebagai sumber elektron yang memiliki energi tinggi serta dua buah molekul ATP untuk setiap molekul glukosa.

Daur Krebs

Dapat disebut dengan daur tri karboksilat atau daur asam sitrat dimana proses menguraikan asam piruvat secara aerob dan menjadi karbon dioksida, air serta energi kimia.

Tahap ini akan terjadi apabila disertai dengan rantai transportasi elektron respiratori.

Proses respirasi memberi banyak manfaat bagi tanaman. Proses ini menghasilkan senyawa-senyawa yang penting bagi pembentukan tubuh tanaman. Senyawa-senyawa tersebut ialah:

  • Asam amino untuk protein
  • Karbon untuk pigmen profirin (klorofil dan sitokrom)
  • Nukleotida untuk asam nukleat
  • Lemak
  • Sterol
  • Karotenoid
  • Pigmen flavonoid seperti antosianin, dan
  • Senyawa aromatik lainnya, seperti lignin.

Laju dari proses respirasi ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:

1). Ketersediaan Substrat

Tingkat substrat yang rendah pada tanaman membuat laju respirasi tanaman menjadi rendah, berlaku pula sebaliknya.

Apabila tingkat substrat tinggi, maka laju respirasi dapat meningkat.Yang dimaksud dengan substrat sendiri adalah zat yang dipakai sebagai sumber energi pada tanaman, seperti arbohidrat.

Karbohidrat menjadi substrat respirasi utama yang terdapat dalam sel tanaman tinggi.

2). Ketersediaan Oksigen

Faktor yang satu ini dapat bereaksi berbeda pada tiap-tiap spesies. Ketersediaan oksigen juga dapat berbeda pada tiap organ dalam satu tanaman.

3). Suhu

Laju respirasi akan meningkat setiap 10?C, namun hal ini juga tergantung pada masing-masing spesies tanaman.

4). Tipe dan Usia Tanaman

Tiap-tiap spesies tanaman memiliki pola metabolisme yang berbeda, sehingga kebutuhan tiap tanaman untuk respirasi juga berbeda pada tiap spesies tanaman.

Selain itu, usia tanaman juga memiliki pengaruh dalam proses respirasi ini. Tanaman berusia muda cenderung memiliki laju respirasi yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan tanaman yang telah berusia lebih tua.

Selain faktor-faktor yang telah dijelaskan diatas, terdapat beberapa zat yang dapat menghambat proses respirasi pada tanaman, yakni:

  1. Fluoride
  2. Karbon monoksida apabila diberikan pada jaringan
  3. Sianida
  4. Eter, kloroform aseton, formaldehida dapat menambah respirasi dalam waktu yang pendek.

Ternyata proses respirasi pada tanaman tidak kalah rumit dengan milik manusia, bukan?

Semoga artikel ini dapat memberi ilmu dan wawasan tambahan bagi para pembaca sekalian.