Harga Token Listrik per kWh Supaya Tidak Salah Hitung
blog

Harga Token Listrik per kWh Supaya Tidak Salah Hitung

Mengetahui harga token listrik per kWh amat penting bagi para pelanggan PLN. Dengan mengetahui harga token listrik, kamu bisa tahu berapa nominal pulsa token yang harus dibeli.

Meski kedengarannya sepele, cara ini akan menjauhkan kamu dari kehabisan listrik mendadak. Terus, bagaimana sih, cara menghitung harga token listrik per kWhYuk, cari tahu bersama lewat ulasan soal token listrik berikut ini!

Harga token listrik per kWh menuruti PLN

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan PLN telah menetapkan bahwa harga token listrik dibagi menjadi enam jenis, yaitu Rp20 ribu, Rp50 ribu, Rp100 ribu, Rp250 ribu, Rp500 ribu, dan Rp1 juta.

Sebenarnya, besaran ini tidak ditentukan dari harga token listrik per kWh. Sebab pada dasarnya, tarif listrik di Indonesia menyesuaikan golongannya. Misalnya, untuk Golongan R-1/TR dengan daya 900 VA (Rp1.352/kWh), maka tarif listrik per kWh-nya akan beda dari Golongan R1/TR dengan daya 1.300 VA (Rp1.444/kWh).

Kisaran pulsa token listrik

Penting untuk diingat, nih, besaran listrik yang akan kamu terima tidak sama dengan nominal token yang diisi. Misalnya kamu mengisi Rp1 juta, maka jumlah pulsa listrik yang diterima bukanlah Rp1 juta, melainkan Rp994 ribu. Ini karena PLN menerapkan PPJ atau Pajak Penerangan Jalan sebesar 3% dari harga token. Ini dia kisaran pulsa token listrik yang akan kamu terima setelah dipotong PPJ sebesar 3%:

  • Token Rp20 ribu : Pulsa Rp17 ribu (listrik 13,2 kWh)
  • Token Rp50 ribu : Pulsa Rp47 ribu (listrik 33,1 kWh)
  • Token Rp100 ribu : Pulsa Rp97 ribu (listrik 66,2 kWh)
  • Token Rp250 ribu : Pulsa Rp244 ribu (listrik 132,3 kWh)
  • Token Rp500 ribu : Pulsa Rp494 ribu (listrik 328,9 kWh)
  • Token Rp1 juta : Pulsa Rp994 ribu (listrik 659,7 kWh)

Cara menghitung harga token listrik

Lalu, sebenarnya gimana, sih, cara yang benar untuk menghitung harga token listrik per kWh? Pemerintah melalui Kementerian ESDM telah menetapkan bahwa tarif dasar listrik adalah Rp1.501,97 per kWh. Namun, kamu perlu ingat kalau token listrik tidak bisa dibeli per kWh.

Misalnya kamu butuh tambahan listrik 120 kWh di rumah. Maka sesuai kisaran harga token listrik yang sudah disebutkan pada poin sebelumnya, kamu bisa mengisi token Rp250 ribu atau token Rp100 ribu yang diisikan dua kali (66,2 kWh+66,2 kWh = 132,4 kWh).

Cara beli token listrik melalui aplikasi Flip

Sering butuh token listrik mendadak, tapi proses yang ada terlalu ribet? Kamu tidak perlu bingung lagi karena sekarang aplikasi Flip sudah menyediakan layanan pembelian Token Listrik. Lewat layanan ini, kamu bisa isi pulsa listrik bebas ribet dan dengan harga yang terjangkau. Menariknya lagi, pembelian token listrik lewat Flip juga menerima berbagai metode pembayaran, lho, mulai dari transfer bank hingga Koin Flip!

Nah, untuk cara beli token listrik di aplikasi Flip sendiri super gampang. Kamu hanya perlu download aplikasi Flip yang tersedia gratis di App Store dan Play Store. Kalau aplikasinya sudah terpasang di smartphone dan kamu sudah selesai registrasi, langsung ikuti cara beli token listrik berikut ini!

  • Di halaman awal aplikasi Flip, klik menu “Listrik”.
  • Setelah menu Listrik terbuka, pilih opsi “Token Listrik”.
  • Selanjutnya, ketik Nomor Meteran atau ID Pelanggan. Jika sudah, tekan tombol “Cek Nama” untuk verifikasi data.
  • Jika data cocok, kamu bisa langsung memilih nominal token yang diinginkan. Flip menyediakan seluruh nominal token yang ditawarkan oleh PLN, mulai dari Rp20 ribu, Rp50 ribu, Rp100 ribu, Rp250 ribu, Rp500 ribu, hingga Rp1 juta.
  • Aplikasi selanjutnya akan mengarahkan pada pilihan metode pembayaran. Kamu bisa memilih metode Transfer Bank atau Koin Flip.
  • Bayar sesuai nominal tercantum.
  • Setelah transaksi berhasil, kamu akan menerima kode token yang nanti bisa langsung dimasukkan ke Meter Prabayar (MPB).