Cara mengatasi dan Mengendalikan Hama Orong-orong
Cara mengatasi dan Mengendalikan Hama Orong-orong – Orong – orong atau yang dikenal dengan nama latin Gryllotalpa orientalis burmeister adalah salah satu jenis serangga noktural atau serangga yang aktif dimalam hari.
Anjing tanah juga menjadi sebutan si hewan orong – orong yang mana tinggal mereka berada di dalam tanah.
Walaupun orong- orong dikenal sebagai hewan karnivora, namun kenyataanya hewan ini terkadang makan segala, mulai dari larva serangga lain hingga akar – akar tanaman, sehingga orong – orong di sebut sebagai hama yang menjadi salah satu musuh petani.
Sepasang tungkai yang dimilikinya digunakan untuk menggali tanah bahkan untuk berenang di air.
Bentuk dari tungkai tersebut seperti cangkul yang mana menjadikan mereka dengan mudah menggali terowongan – terowongan di bawah permukaan tanah lahan peranian.
Melalui terowongan tersebut si orong – orong ini menyerang tanaman pada bagian akar, sehingga proses mendeteksi serangan hama orong – orong sangat susah.
Akibat dari serangan hama orong – orong adalah tanaman akan menjadi layu, roboh dan akhirnya mati.
Misalnya ketika hama orong – orong menyerang tanaman terong, cabai dan tomat, mereka akan menyerang akar tungganya dengan cara memakannya, sehingga bisa dipastikan bahwa akar tunggang si tanaman akan rusak dan akhirnya tanaman mati akibat akar utama terputus. Serangan hama orong – orong dapat menyerang kapanpun yaitu seluruh fase pertumbuhan.
Hama orong – orong mampu menyerang berbagai jenis tanaman, seperti padi juga dapat diserang yang mana serangannya mirip dengan hama penggerak batang, sehingga para petani sering terkecoh.
- Usahakan buat lahan tanah persawahan rata, hal ini bertujuan agar air dapat menggenangi lahan secara rata, sehingga dapat menekan perkembangan hama orong – orong yang nantinya dapat mengurangi kerusakan pada tanaman seperti padi.
- Misalnya pada lahan pertanian padi, lakukan penggenangan air terhadap lahan selama 5 – 7 hari, dengan begitu dapat membunuh telur hama orong – orong yang ada di dalam tanah.
- Cara pengendalian mekanis adalah dengan membunuh orong – orong yang terlihat guna menekan populasi dari hama orong – orong.
- And adapat memanfaatkan sekam padi yang telah di campur dengan insektesida sebagai umpan. Letakkan sekam tersebut di beberapa tiitk pada lokasi lahan pertanian. Menggunakan cara ini di anggap ramah lingkungan dan aman meskipun melibatkan insektisida kimia. Cara ini dapat diaplikasikan kepada berbagai jensi tanaman seperti palawija.
- Anda dapat mengendalikan hama orong – orong dengan pestisida nabati seperti memanfaatkan tembakau, kulit jengkol dan akar tuba.
Berikut ini cara membuat dan penggunaan pestisida nabati :
- Alat dan bahan :
- Tembakau 5 ons
- Kulit jengkol 2 kg
- Akar tuba 5 ons
- Air 6 liter
- Alat penghalus
- Wadah
- Kain untuk saringan
- Cara pembuatan
- Masak tembakau dengan 2 liter air hingga mendidih, atau bisa juga dengan merendam si temabakau dengan air mendidih, jangan lupa sesekali mengaduknya. Peras ketika sudah dingin.
- Cincang kecil – kecil kulit jengkol yang dilanjut dengan menghaluskannya, bisa dengan menumbuk atau memblender. Masak dengan 2 liter air hingga mendidih, jangan lupa sesekali untuk mengaduknya. Pisahkan atau saring antara ampas dan air ketika sudah dingin.
- Haluskan akar tuba yang kemudian di lanjut dengan memasaknya menggunakan 2 liter air mendidih, jangan lupa sesekali mengaduknya. Setelah dingin lakukan pemerasan.
- Campurkan air tembakau, kulit jengkol dan akar tuba dalam sebuah wadah seperti curigen dan pestisida nabati siap digunakan.
- Penggunaan pestisida
Larutkan 100 – 150 ml pestisida nabati dengan 1 liter air bersih. Lakukan penyemprotan pada slot server kamboja sore hari, mengingat orong – orong aktif di malam hari dan utamakan penyemprotan dilakukan pada pangkal batang tanaman.